Sabtu, 30 Maret 2013

preferensi bahan penyedap


LAPORAN PRAKTIKUM
MANAJEMEN VERTEBRATA HAMA
PENGUJIAN PREFERENSI TIKUS
TERHADAP BAHAN PENYEDAP

Disusun oleh :
Nurul Nisa A Amin           (A34110032)
Fusna Amaliatul Kh.Y      (A34110060)
Euis Marlina                      (A34110071)
Elfrida Oktaviani               (A34110081)
Dede Rivan Purnama        (A34110008)


Dosen :
Dr. Ir. Swastiko Piyambodo, M.Si.
Dr. Ir. Dadan Hindayana, M.Sc.

Asisten :
M. Aldiansyah Zulfikar
Bunga Aprillia Ayuning







DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tikus termasuk hewan mamalia yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, baik bersifat menguntungkan maupun merugikan. Sifat menguntungkan terutama dalam hal penggunaannya sebagai hewan percobaan di laboratorium. Sifat merugikan yaitu dalam posisinya sebagai hama pada komoditas pertanian, hewan pengganggu di rumah dan gudang, serta penyebar dan penular (vektor) dari beberapa penyakit pada manusia (Priyambodo 2003).
Tikus merupakan hama yang sulit dikendalikan dibandingkan dengan hama lainnya. Daya adaptasi hama ini terhadap lingkungannya sangat baik, yaitu dapat memanfaatkan sumber makanan dari berbagai jenis (omnivora). Hewan inipun berperilaku cerdik. Segala aktivitas dilakukan malam hari dengan dukungan indera terlatih sehingga mobilitasnya tinggi dan dalam habitat yang memadai cepat berkembang biak dengan daya reproduksi tinggi dan berumur panjang dibandingkan hama lainnya. (Natawigena H., 1993).
Tikus sebagai hewan omnivora biasanya mengonsumsi semua makanan yang juga dikonsumsi oleh manusia. Makanan tersebut dapat berasal dari tumbuhan (nabati) maupun yang berasal dari hewan (hewani). Konsumsi pakan untuk seekor tikus dalam sehari kurang lebih sebanyak 10%. Air sebagai sumber minuman dapat diperoleh dari air bebas maupun yang terkandung dalam pakan yang dikonsumsinya. Dalam proses mengenali dan mengambil makanan, tikus memiliki perilaku makan yang unik.Tikus tidak langsung mengonsumsi seluruh makanan yang ada tetapi mencicipi terlebih dahulu. Setelah mencicipi tikus akan menunggu dan melihat reaksi dalamtubuhnya. Setelah yakin aman bagi tubuhnya tikus baru akan memakan makanan tersebut dalam jumlah yang lebih besar.

Tujuan
Tujuan dari praktikum pengujian preferensi tikus terhadap bahan penyedap ini adalah untuk menentukan jenis bahan penyedap yang disukai oleh tiks dan menentukan tingkat konsentrasi bahan penyedap di dalam umpan yang paling efektif.
BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam pengujian bahan penyedap kali ini antara lain beras, air, berbagai jenis bahan penyedap yaitu terasi, telur, vanili dan gula cair. Alat yang digunakan antara lain  timbangan untuk menimbang tikus dan pakan, kurungan tikus, bumbung bambu, nampan plastik, pengaduk umpan dan kantung plastik. Tikus yang dipakai adalah tikus jenis Rattus rattus diardi atau tikus rumah.

Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum uji bahan penyedap ini adalah pengujian dengan pilihan (Choice Test“). Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencampurkan pakan yaitu beras dengan berbagai jenis bahan penyedap. Kemudian tikus rumah ditimbang menggunakan kantung plastik untuk mendapatkan bobot awalnya. Jenis kelamin tikus ditentukan. Umpan dan penyedap pakan tikus ditimbang masing-masing kurang lebih 10% dari bobot tikus. Tikus dimasukkan kedalam kurungan hingga bisa beradaptasi di dalam kurungan tersebut. Semua umpan plus penyedap dan air minum tikus dimasukkan kedalam kurungan dengan letak umpan yang diacak setiap harinya.
Dua puluh empat jam kemudian dilakukan penimbangan terhadap sisa pakan yang tidak dikonsumsi oleh tikus, termasuk pakan yang berceceran di bagian dasar kurungan. Setelah ditimbang, pakan ditambahkan kembali setara jumlah awalnya. Jika umpan basah terkena urine atau air minum, keringkan dahulu sisa umpan tersebut sebelum ditimbang kemudian diganti dengan umpan yang baru. Pengamatan ini dilakukan selama lima hari. Di akhir pengamatan, tikus ditimbang kembali untuk mendapatkan bobot akhirnya. Bobot awal dan akhir tikus dijumlahkan untuk mendapat nilai rataannya. Perhitungan tingkat konsumsi dilakukan dengan mengkonversi jumlah tiap-tiap pakan yang dikonsumsinya terhadap 100 gram bobot tubuh tikus.




HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil pengamatan pegujian preferensi tikus terhadap bahan penyedap
Sumber
Derajat  bebes
Jumlah kuadrat
kuadrat nilai tengah
nilai F
Pf > F
Perlakuan
4
27.91
6,98
3,55
0,0144 *
Galat
40
78,72
1,97


Total
44
106,63




Tabel 2.  DUata penyedap yang digunakan
Bahan penyedap

2
3
4
5
Kontrol
2,62 aA
1,337
1,405
1,450
1,483
Gula
1,16 bAB
1,788
1,865
1,916
1,954
Telur
1,12 bAB




Terasi
0,62 b B




Vanili
0,34 b B





Pembahasan
Tikus rumah (Rattus rattus diardi) adalah tikus yang habitatnya di lingkungan sekitar tempat tinggal manusia.  Warna tikus rumah bergantung pada habitatnya. Namun, jika di dalam rumah biasanya akan berwarna abu-abu gelap dengan perut abu-abu terang. Ukuran tikus rumah ini sekitar 5 – 7 inci. Tikus rumah biasanya memakan butir biji-bijian, tetapi juga memakan yang lain. Tikus ini dapat ditemui di dalam dan sekitar rumah dan bangunan komersial serta dalam ladang pertanian, biasanya tinggal berdekatan sumber makanan (Anonim 2010).
Keberadaan Rattus rattus diardi di rumah tentu sangat mengganggu manusia terutama bila tikus dalam jumlah banyak. Salah satu pengendalian yang dapat dilakukan antara lain menggunakan rodentisida. Rodentisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh tikus (Sudarmo 1991). Racun dalam rodentisida kandungannya sangat sedikit, sisanya adalah umpan dasar, pengawet, dan penyedap. Penyedap diperlukan agar tikus tertarik pada rodentisida tersebut. Oleh sebab itu, pemilihan penyedap untuk rodentisida menjadi sangat penting.
Praktikan telah melakukan pengujian penyedap terhadap tikus. Umpan dasar yang dicampur penyedap adalah beras. Lima perlakuan dilakukan dalam pengujian ini, diantaranya beras yang tidak dicampur penyedap (kontrol), beras yang dicampur air gula, beras yang dicampur telur, beras yang dicampur terasi dan beras yang dicampur vanili. Masing-masing perlakuan kecuali kontrol diberi pewarna makanan berbeda agar praktikan dapat membedakan jenis perlakuannya.
Pengujian ini dilakukan selama lima hari, dari hari pertama (selasa) hingga hari kelima (sabtu). Setiap harinya, praktikan menimbang semua perlakuan untuk mendapatnkan jumlah umpan plus penyedap yang dikonsumsi tiap harinya. Pada hari kelima, jumlah yang dikonsumsi akan dirata-ratakan untuk melihat perlakuan mana yang lebih banyak dikonsumsi oleh tikus.
Hasil percobaan menunjukkan, tikus lebih menyukai beras yang tanpa dicampur apapun (kontrol). Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya jumlah beras kontrol yang dimakan dibanding beras berpenyedap. Perbedaan jumlah yang dimakan ini cukup signifikan. Pada umumnya, tikus menyukai segala jenis makanan yang berbau menyengat seperti penyedap. Mulanya, tikus akan mencicipi makanan berbau tersebut, bila makanan tersebut disukai tikus dari segi rasa, maka akan dikonsumsi tikus sampai habis. Namun bila tidak disukai tikus, tikus tidak akan mengkonsumsinya lagi. Hal ini sesuai dengan pengujian di lapangan. Untuk beberapa jenis beras plus penyedap, tikus hanya mengkonsumsi di hari pertama, inilah yang disebut gengan ‘mencicipi’ makanan.









KESIMPULAN

Penyedap adalah bahan tambahan yang terkandung pada rodentisida untuk menarik tikus. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa bahan penyedap yang paling disukai tikus rumah adalah kontrol, atau beras tanpa bahan penyedap. Hal ini dbuktikan dengan banyaknya jumlah penyedap yang dikonsumsi selama lima hari.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Tikus. [Terhubung berkala]. http://www.anteaters.com.my/ bm/perkhidmatan/tikus.html. (Diakses tanggal: 29 Maret 2013).
Natawigena H, 1993. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Jakarta: Tri Gendakarya Swadaya.
Priyambodo, Swastiko. 2003. Pengendalian Hama Tikus Terpadu. Bogor: PT Penebar Swadaya.
Sudarmo, Subiyakto. 1991. Pestisida. Yogyakarta: Kanisius.

1 komentar:

  1. Terimakasih infonya sangat membantu, jangan lupa kunjungi web kami http://bit.ly/2QK3RQE

    BalasHapus