LAPORAN
GEJALA KISARAN INANG
ILMU
HAMA TUMBUHAN DASAR
Disusun oleh:
Elfrida
Oktaviani A34110081
Asisten:
Masaidah
Cardi A34100027
Dhanu
Triatmanto A34100034
Dosen
:
Dr.
Ir. Ruly Anwar, M.Si
Dr.
Ir. Idham Sakti Harahap, M.Si
DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Hama
adalah
organisme yang merusak tanaman dan secara ekonomik merugikan manusia. Organisme
yang berpotensi menjadi hama yaitu: nematoda, siput/keong, burung, mamalia, serta serangga (Tjahjadi 1989).
Serangga merupakan kelompok hama yang paling banyak jumlahnya. Dari sekian
banyak spesie hewan yang ada di permukaan bumi, ternyata sekitar ¾ bagian
adalah serangga (Jumar 2000).
Serangga memiliki kisaran tanaman inang tertentu. Menurut
Jumar (2000), jika serangga hanya memakan satu jenis makanan (memiliki satu
inang yang sesuai) dinamakan serangga monofag. Bila memakan beberapa jenis
makanan dari famili yang sama dinamakan serangga oligofag, sedangkan serangga
yang makan banyak jenis tanaman (memiliki banyak inang yang sesuai) dinamakan
serangga polifag.
Tujuan
Tujuan praktikum kali
ini adalah untuk mengetahui jenis serangga berdasarkan kisaran inangnya.
BAHAN DAN METODE
Alat
dan Bahan
Praktikum
kali ini menggunakan hama berupa larva Erionota
thrax, larva Plutella xylostella dan
larva Spodoptera litura. Bahan yang digunakan adalah daun pisang, daun
pisang hias, daun kembang sepatu, daun caisin, daun kol. Sedangkan alat yang
digunakan adalah cawan petri, kertas alas, label, kuas kecil, gunting,
penggaris dan alat tulis.
Metode
Langkah
pertama yang dilakukan adalah persiapan wadah untuk perlakuan. Satu grup
mendapat 9 wadah berupa cawan petri. Kertas alas digunting sesuai dengan ukuran
dasar wadah dan diletakkan di dasar wadah sebagai alas. Kertas alas dilembabkan
dengan meneteskan air namun tidak sampai terlalu basah. Daun-daun untuk
percobaan disiapkan dengan ukuran masing-masing 3 cm x 3 cm. Masing-masing
wadah diberi perlakuan yang berbeda. Perlakuan 1 berisi larva serangga Erionota thrax pada 3 cawan petri. Cawan
pertama diberi inang pisang, cawan kedua diberi inang daun pisang hias, cawan
ketiga diberi inang daun kembang sepatu.
Perlakuan
2 berisi larva serangga Spodoptera litura
pada 3 cawan petri. Cawan keempat diberi inang daun kangkung, cawan kelima
diberi inang daun talas, cawan keenam diberi inang daun caisin. Perlakuan 3
berisi larva serangga Plutella xylostella
pada 3 cawan petri. Cawan ketujuh diberi inang daun caisin, cawan kedelapan
diberi inang daun kol, dan cawan kesembilan diberi inang daun talas. Semua
larva sebelumnya telah dilaparkan terlebih dahulu selama 24 jam. Larva
diletakkan dengan hati-hati menggunakan kuas kecil. Kemudian setiap wadah
diberi label. Pengamatan dilakukan
setelah 24 jam. Pengamatan meliputi jumlah luasan daun atau bagian inang yang
dimakan untuk setiap perlakuan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel Gejala Serangan Sama pada Tanaman
No
|
Serangga
|
Inang
|
Persentasi
makan (%)
|
Foto
|
1.
|
Erionota thrax
|
Daun
pisang hias
|
50%
|
|
2.
|
Erionota thrax
|
Daun
pisang
|
80%
|
|
3.
|
Erionota thrax
|
Daun
kembang sepatu
|
0%
|
|
4.
|
Plutella xylostella
|
Daun
caisin
|
5%
|
|
5.
|
Plutella xylostella
|
Daun
kol
|
0%
|
|
6.
|
Plutella xylostella
|
Daun
talas
|
0%
|
|
7.
|
Spodoptera litura
|
Daun
kangkung
|
25%
|
|
8.
|
Spodoptera litura
|
Daun
talas
|
100%
|
|
9.
|
Spodoptera litura
|
Daun
caisin
|
100%
|
Pembahasan
Menurut
Jumar (2000), dalam hubungannya dengan makanan, masing-masing serangga memiliki
kisaranan makanan (inang) dari satu sampai banyak makanan (inang). Pada
percobaan, dapat terlihat serangga yang memiliki banyak kisaran dibuktikan
dengan tingginya persen makan (%) tanaman inang untuk setiap perlakuan.
Pada
Erionota thrax diberikan tiga tanaman
inang yang berbeda. Daun tanaman pisang hias dimakan sebanyak 50%, dan daun
tanaman pisang dimakan sebanyak 80%, sedangkan daun tanaman kembang sepatu
tidak dimakan sedikit pun. Hal ini menunjukkan bahwa larva serangga Erionota thrax termasuk ke dalam
serangga oligofag, karena hanya memakan tanaman pisang dan pisang hias yang
berasal dari famili yang sama, yaitu Musaseae.
E. thrax merupakan
salah satu hama tanaman pisang yang penting dan dikenal sebagai hama penggulung
daun (banana skipper). Serangan E. thrax pada tanaman pisang dapat
menggunduli daun sehingga menurunkan kualitas dan kuantitas hasil.
Plutella xylostella merupakan
serangga monofag, dibuktikan dengan percobaan yang sudah dilakukan. Larva ini
hanya memkan satu jenis inang yaitu daun caisin sebanyak 5%, sedangkan 2 daun
yang lainnya tidak dimakan sama sekali. Plutella
xylostella merupakan salah satu jenis hama utama di pertanaman kubis,
disebut hama ulat kubis. Kehilangan hasil kubis yang disebabkan oleh serangan
hama ini mencapai 10-90% (Herminanto 2010).
Spodoptera litura merupakan
salah satu serangga yang memakan berbagai jenis makanan atau tanaman inang,
sehingga disebut serangga polifag. Serangga ini memakan daun talas dan caisin
sebanayak 100% dan daun kangkung sebanyak 25%. Spodoptera litura disebut juga hama ulat grayak. Larva yang masih
kecil merusak daun dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis bagian atas daun,
sedangkan ulat besar memakan tulang daun dan buahnya. Gejala serangan pada daun
tidak beraturan.
KESIMPULAN
Berdasarkan
kisaran inangnya, serangga dibagi menjadi tiga, yaitu serangga monofag dengan
satu jenis tanaman inang seperti Plutella
Xylostella¸ serangga oligofag dengan beberapa jenis tanaman inang dari
famili yang sama seperti Erionota thrax,
dan serangga polifag dengan berbagai jenis kisaran inang seperti ulat grayak
atau Spodoptera litura.
DAFTAR PUSTAKA
Herminantio. 2010. Hama Ulat Daun Kubis Plutella xylostella L.
dan Upaya Pengendaliannya. http://www.gerbangpertanian.com/2010/08/hama-ulat-daun-kubis-plutella.html.
Diakses tanggal: 11 maret 2013
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Jakarta: Rineka Cipta.
Tjahjadi, Nur. 1989. Hama dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta:
Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar